Jumat, 15 Juni 2012

HAKIKAT KESULITAN BELAJAR


Definisi
Definisi kesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh The United  States off  Education (USEO) pada tahun 1977 yang dikenal dengan public law (PL)94 – 142,yang hampir identik dengan definisi yang dikemukakan oleh The National Advisory Committee on Handicapped Children pada tahun 1967. Definisi tersebut seperti dikutip oleh Hallahan, Kauffman,dan Llyod (1985 : 14) seperti berikut ini.
Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis,mengeja,atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi – kondisi seperti gangguan perseptual, luka pada otak, disleksia dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak – anak  yang memiliki problema belajar yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau motorik, hambatan karenana tunagrahita,karena gangguan emosional,atau karena kemiskinan lingkungan,budaya atau ekonomi.

Klasifikasi
Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok
a.       Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan yaitu mencakup gangguan motorik dan persepsi,kesulitan belajar bahasa dan komunikasi dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial.
b.      Kesulitan belajar akademik yaitu adanya kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas  yang diharapkan.

Penyebab Kesulitan Belajar
Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua factor internal dan eksternal.penyebab utama kesulitan belajar adalah factor internal,yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis;sedangkan penyebab utama problema belajar adalah factor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru,pengelolaan kegiatan belajar yang tidak  membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat.
Disfungsi neurologis sering tidak hanya menyebabkan kesulitan belajar tetapi juga dapat menyebabkan tunagrahita dan gangguan emosional. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan disfungsi neurologis yang pada gilirannya dapat menyebabkan kesulitan belajar antara lain adalah (a) faktor genetik, (b) luka pada otak karena trauma fisik,(c) biokimia yang hilang, (d) biokimia yang dapat merusak otak, (e) pencemaran lingkungan, (f) gizi yang tidak memadai,dan (g) pengaruh psikologis dan sosial yang merugikan perkembangan anak.


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,Mulyono.2003.pendidikan bagi anak berkesulitan belajar.jakarta:Rineka Cipta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar