Jumat, 15 Juni 2012

KELUARGA DAN PERKAWINAN


·         A.    Keluarga
Keluarga bersal dari bahasa Sansekerta”kuluwarga”.Kata kula berarti “ras” dan warga yang berarti “anggota”.Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga sebagai kelompok sosial yang terdiri dari sejumlah individu yang memiliki hubungan antar individu,terdapat ikatan,kewajiban,tanggung jawab di anatar individu tersebut.
B.     Tipe Keluarga
Ada beberapa tipe keluarga yakni keluarga inti yang terdiri dari suami,istri,dan anak-anak,keluarga konjugal yang terdiri dari pasngan dewasa dan anank-anak mereka dan keluarga luas yang meliputi hubungan anatar paman,bibi,kakek,nenek.
C.    Peranan keluarga
Ø  Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak berperan sebagai pencari nafkah,pendidik,pelindung,pemberi rasa aman,sebagai kepala keluarga dan lain-lain
Ø  Istri sebagai ibu dari anak-anak yang mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya
Ø  Anak-anak melaksanakan peranana sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik,sosial

D.    Fungsi Keluarga
Ø  Fungsi biologis dilihat bagaiman keluarga meneruskan keturunan generasi sebelumnya
Ø  Fungsi kasih sayang,perhatian,rasa aman,di antara keluarga serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
Ø  Fungsi agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain menanamkan keyakinan
Ø  Fungsi ekonomi dilihat dari bagaiman kepala kelurga mencari penghasilan sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga

E.     Pernikahan
Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau di laksanakan oleh dua orang denngan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara hukum adat,hukum negara,dan hukum adat.Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan cara yang di langsungkan untuk melakukan upcara berdasarkan adat istiadat yang berlaku dan kesempatan untuk merayakannya bersama keluarga.

F.     Tujuan Perkawinan
Adapun tujuan perkaiwinan sebagaiman disebutkan dalam Undang-undang Nomor I Tahun 1974 tentang perkawinan ialah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan membentuk kelurga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 1).Selanjutnya dalam Pasal 2 bahwa perkawinan adalah sah apabila di lakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaanya itu dan tiap-tiap perkawinan di catat menurut peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

 1.      Kebahagian Sebagai Tujuan Pembentukan Kelurga
·         Pasangan yang saleh
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebaiknya kita mencari pasangan yang saleh.
·         Pekerjaan yang tetap di negerinya
Merupakan kunci kebahagiaan bagi siapapun juga
·         Anak-anak yang baik
Kelurga yang sakinah itu yang memiliki anak.Karena itu menjaga dan mendorong anak menjadi sosok yang baik dan dapat di banggakan orang tua di hadapan Allah SWT adalah kunci kebahagiaan orang tua 
·         Lingkungan yang baik
Memilih lingkungan yang baik bagi kelurga jjyuga termasuk kunci kebahagiaan seseorang.
2.      Ciri-ciri Keluarga Bahagia
·         Keluwesan
Setiap individu yang berkeluarga mengharapkan pasangannya bertindak dan bersikap baik seperti yang ada dalam kerangka pikirannya
·         Kesatuan dengan alam semesta
Kesatuan dengan alam semesta ini sesungguhnya merupakan perwujudan dari amanat yang di terima setiap manusia untuk menjadi pengganti Tuhan di bumi (khalifah).Kelurga yang memiliki keselaran dengan lingkunganya akan memperoleh ketenangan,kecintaan,dan kasih sayang dari lingkungannya.
·         Kerja sama
Agar keluarga dapat berjalan secara optimal,semestinya mereka saling bekerja sama.Suami membantu istri dan anak,anak membantu bapak dan ibunya.
·         Kesatuan dengan sang pencipta
Kesatuan dengan Sang Pencipta dalam masalah pernikahan ini di sederhanakan dengan ungkapan pernikahan merupakan ibadah.Artinya ketika di langsunkan dan di jalankan roda pernikahan (di bentuk kelurga),maka yang di lakukan mereka berdasarkan kerangka kesatuan dengan tuhan.Allah menghendaki pernikahan karena Allah dan orang-orang yang menjadi utusan-Nya menghendaki di lakukannya pernikahan itu.

·         Komitmen berkeluarga
Komitmen utama adalah bagaimana keluarga bertahan.Disini suami dan istri memiliki niatan untuk mempertahankan kelurga dalam situasi apapun.
·         Umpan balik(feedback) dan saling menasehati (tausiyah)
Tausiyah biasanya di awali dengan feedback (umpan balik).Umpan balik dan saling menasehati dalam keluarga ini berlangsung di antara seluruh anggota keluarga yaitu ayah,ibu,anak dan anggota kelurga yang lain.
·         Kesatuan fisik dan hubungan seks
Seks merupakan bentuk hubungan yang melibatkan kesatuan fisik dan psikologis dari suami istri.adanya keberlangsungan hubungan seks yang semestinya akan menjaga kesatuan anggota keluarga yang bahagia. 
3.      Faktor-faktor Kebahagiaan Rumah Tangga
·         Faktor utama
      Memahami hak suami terhadap istri dan kewajiban istri terhadap suami
a.       Menjadikan sebagai orang yang bertanggung jawab
b.      Menjaga kehormatan diri
c.       Berkhidmat kepada suami
      Memahami hak istri terhadap suami dan kewajiban suami terhadap istri
a.       Istri berhak mendapat mahar
b.      Mendapat perhatian dan pemenuhan kebutuhan lahir batin
c.       Mendapat perlakuan baik,lembut dan penuh kasih sayang
·         Faktor penunjang
  •       Realitis dalam kehidupan berkeluarga
  • Realistis dalam pendidikan anak
·         Faktor pemeliharaan
  •     Meningkatkan kebersamaan dalam berbagai kebersamaan
  • Menghidupkan hal-hal yang tidak dapat merusak kemesraan keluarga baik dalam sikap maupun perilaku

4.      Kendala Dalam Mencapai Kebahagiaan Keluarga
Tips-tips menuju perkawinan yang bahagia :
·         Cinta
·         Seiman
·         Saling percaya
·         Seks
·         Ekonomi
·         Kehadiran anak
·         Saling memuji dan memperhatikan

FAKTOR-FAKTOR USIA DALAM PERKAWINAN
A.    Hubungan Usia Dan Faktor Fisiologis
·         Hubungan Usia
Hubungan usia ibu dengan kejadian abortus.Istilah umur diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang di ukur dalam satuan waktu di pandang dari segi kronologi,induividu normal yang memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan fisiologi sama
·         Faktor Fisiologis
      Masalah keturunan perkawinan biasanya menghendaki adanya keturunan
Maslah keturunan ini juga merupakn persoalan dalam perkawinan,karena dalam perkawinan pasangan suami istri menginkan keturunan.
      Faktor agama dan kepercayaan
Dalam pernikahan faktor agama hendaknya menjadi perhatian pasangan suami istri,sebaiknya pasangan memiliki agama yang sama.
      Faktor sosial ekonomi
Faktor ini juga merupakn faktor yang penting dalam perkawinan.
      Kemampuan mengadakan hubungan seksual
Hubungan seksual yang tidak harmonis dapat memicu persoalan rumah tangga.

B.     Hubungan Usia Dan Faktor Psikologis
Kedewasaan dalam sisi psikologis merupakan faktor yang di tuntut dalam perkawinan.Hal ini yang perlu mendapat perhatian adalah kematangan emosi,sikap saling pengertian,saling mengerti akan kebutuhan masing-masing pihak,dapat saling memberi dan menerima kasih sayang,sikap saling mempercayai,adanya keterbukaan dalam berkomunikasi.
C.    Hubungan Usia Dan Faktor Kematangan Sosial
Kematangan emosi secara sosial mampu membina hubunngan antara anggota keluarga dan lingkungan,hubungan dengan tetangga dan masyarakat

D.    Usia Ideal Dalam Perkawinan
Usia menikah ideal wanita 21 danpria 25 tahun,karena pada usia itu remaja sudah tumbuh pengetahuanya dan kesadaran dalam pengelolaan kesehatan reproduksi.Usia di bawah itu belum matang bagi remaja dalam pengelolaan kesehatan reproduksi.
Perkawinanan dini juga akan berpengaruh terhadap kesehatan pasangan maupun generasi atau anak dari pasngan mudah.
E.     Perbedaan Usia suami istri
Perbedaan umur yang jauh antara suami dan istri ternyata mempengaruhi hubungan pernikahan.Anak juga memilki pengaruh besar dalam suatu hubungan pernikahan.Pasangan yang memiliki anak di luar nikah,sebelum meresmikan hubungannya biasanya juga memiliki resiko perceraian yang lebih besar.Sebuah pernikahan tak hanya di dasari oleh cinta saja,namun banyak juga yang harus di perjuangkan demi menjaga keutuhan rumah tangga.

DAMPAK PSIKOLOGIS DALAM PERKAWINAN

1)      Kesehatan Dalam Perkawinan
v  Kesehatan dari sudut pandang umum
a.       Pemeriksaan kesehatan  pada calon pengantin wanita
Jenis pemeriksaan kesehatan pranikah dapat disesuaikan dengan gejala tertentu yang di alami oleh calon pengantin secara jujur dan berani. Hasil analisa data medis mengungkapkan bahwa kasus yang paling banyak di temukan di indonesia adalah terjangkitnya virus toksoplasma yang bisa mengakibatkan kecatatan pada bayi.
b.      Pemeriksaan pada calon pengantin laki-laki
Pada calon pengantin pria biasanya di perlukan untuk dilakukan pemeriksaan sejumlah infeksi.selain itu banyak juga dari pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk memastikan kesuburan untuk calon mempelai pria. 
 Kesehatan dari sudut pandang agama
Islam melarang pernikahan antar kerabat dekat.hal ini di lakuakan agar terhindar dari lahirnya keturunan yanng lemah fisik.

2)      Masalah Keturunan
v  Disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi adalah suatu gangguan yang sangat umum dari sekian banyak keluhan seksual pada laki-laki
v  Disfungsi seksual (impotensi)
Disfungsi seksual merupakan keadaan di mana terjadi ketidak mampuan untuk membangkitkan libido untuk mempertahankan hubungan seksual
v  Gangguan dorongan seksual
Gangguan dorongan seksual dapat berupa dorongan seksual hipoaktif dan munculnya persaan tidak senang atau takut terhadap aktivitas seksual sehingga cenderung menolak.
v  Stress
Istilah stress pertama kali di gunakan oleh Hans Selye 1936 mendefinisikan sebagai respon tidak spesifik dari tubuh terhadap tuntutan perubahan.Gejala dan tanda emosional dapat berupa tergantung mood,marah,tidak sabar,sedih,tidak tenang dan lain-lain

3)      Hubungan Biologis Dalam Perkawinan
Seks merupakan cara komunikasi yang terdalam antara suami dan istri.Melalui seks mereka dapat saling mencurahkan kasih sayang satu sama lain.Tetapi sering wanita sering mengangap remeh masalah tersebut.Mereka menganggap pria hanya menginginkan seks saja.Sedangkan wanita lebih menginginkan suatu kemesraan.Pria dan wanita memilki perbedaan biologis di mana pria baru dapat mencintai bila telah terpenuhi kebutuhan biologisnya.berbeda dengan wanita yang lebih menginginkan terpenuhinya kebutuhan emosionalya dulu baru dapat merasakan kebutuhan seks.

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI DALAM PERKAWINAN
A.    Kematangan Emosi Dan Pikiran
Jika di pandang dari usia maka usia wanita 20 dan usia laki-laki 25 tahun telah matang secara emosional dan matang pula cara berpikkirnya.Kematangan emosi dan pikran merupakan dua aspek yang saling berkaitan,bila emosinya telah matang,maka individu dapat mengendalikan emosinya dengan baik.Jika pengendalian emosi baik,maka cara berfikkirnya jaga baik.
Kriteria kematangan emosi yaitu :
Ø  Dapat meredam instink negatif menjadi energi kreatif dan konstruktif
Melakukan hal-hal yang bersifat positif di bandingkan memenuhi yang dapat merusak akhlak,ia lebih mempunyai banyak waktu untuk hal-hal yang lebih berguna untuk dirinya sendiri dan orang lain
Ø  Kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan
Kematangan emosi seseorang dapay begitu cepat beradaptasi dengan hal-hal yang baru tanpa menjadikan tekanan
Ø  Kemampuan untuk mencintai
Cinta merupakan energi seseorang untuk bertahan dan menjadikannya lebih bergairah dalam menjalani hidup
Ø  Kemampuan untuk menemukan kedamaian jiwa dari memberi di bandingkan dengan menerima
Semakin sehat tingkat kematangan emosi seseoarang,individu tersebut dapat menangkap keindahan dari memberi,ketulusan dan membantu orang,membantu fakir miskin,adanya keinginan untuk membantu orang lain

B.     Sikap Dan Toleransi Dalam Keluarga
Sikap adalah perbuatan yang di lakuakan manusia biasanya tergantung permasalahannya serta benar-benar berdasarkan keyakinan atau kepercayaan masing-masing.Toleran adalah menahan diri,bersikap sabar,berhati lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Sikap dan perilaku toleran di wujudkan dalam kehidupan sehari-hari seperti lingkungan keluarga,sekolah,maupun masyarakat.
C.    Siakp Saling Pengertian Antara Suami Dan Istri
Menciptakan hubungan saling pengertian di antara suami dan istri dapat menjadi pijakan untuk memahami kekuatan dan kelemahan pasngan masing-masing.Oleh karena itu untuk mencapai sebuah kebahagiaan dalam keluarga salah satu yang harus di perhatika adalah sikap saling pengertian antara suami dan istri.
D.    Sikap Saling Menerima Dan emberikan Cinta Kasih Dalam Keluarga
Saling menerima dan memberikan cinta kasih dalam keluarga akan terhindar dari permasalahan yang akan memecah belah keutuhan keluarga dan keharmonisan keluarga.Di samping itu njuga kedua belah pihak dapat membangun rumah tangga yang bahagia dan kekal selamanya.
E.     Saling mempercayai antara suami istri
Suami istri akan lebih tenang dalam menjalankan aktivitas mereka masing-masing dan untuk lebih solid dalam membangun rumah tangganya.Suami istri  yang saling percaya dalam rumah tangga dan tanpa menaruh kecurigaan akan membantu memperlancar tercapainya tujuan komunikasi.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar