· A.
Keluarga
Keluarga
bersal dari bahasa Sansekerta”kuluwarga”.Kata kula berarti “ras” dan warga yang
berarti “anggota”.Keluarga adalah lingkungan di mana terdapat beberapa orang
yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga
sebagai kelompok sosial yang terdiri dari sejumlah individu yang memiliki
hubungan antar individu,terdapat ikatan,kewajiban,tanggung jawab di anatar
individu tersebut.
B.
Tipe
Keluarga
Ada
beberapa tipe keluarga yakni keluarga inti yang terdiri dari suami,istri,dan
anak-anak,keluarga konjugal yang terdiri dari pasngan dewasa dan anank-anak
mereka dan keluarga luas yang meliputi hubungan anatar paman,bibi,kakek,nenek.
C.
Peranan
keluarga
Ø Ayah
sebagai suami dari istri dan anak-anak berperan sebagai pencari
nafkah,pendidik,pelindung,pemberi rasa aman,sebagai kepala keluarga dan
lain-lain
Ø Istri
sebagai ibu dari anak-anak yang mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga,sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya
Ø Anak-anak
melaksanakan peranana sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik,sosial
D.
Fungsi
Keluarga
Ø Fungsi
biologis dilihat bagaiman keluarga meneruskan keturunan generasi sebelumnya
Ø Fungsi
kasih sayang,perhatian,rasa aman,di antara keluarga serta membina pendewasaan kepribadian
anggota keluarga
Ø Fungsi
agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan
anggota keluarga lain menanamkan keyakinan
Ø Fungsi
ekonomi dilihat dari bagaiman kepala kelurga mencari penghasilan sehingga dapat
memenuhi kebutuhan keluarga
E.
Pernikahan
Pernikahan
adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau di laksanakan oleh
dua orang denngan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara hukum adat,hukum
negara,dan hukum adat.Upacara pernikahan sendiri biasanya merupakan cara yang
di langsungkan untuk melakukan upcara berdasarkan adat istiadat yang berlaku
dan kesempatan untuk merayakannya bersama keluarga.
F.
Tujuan
Perkawinan
Adapun
tujuan perkaiwinan sebagaiman disebutkan dalam Undang-undang Nomor I Tahun 1974
tentang perkawinan ialah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan
seorang wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan membentuk kelurga (rumah
tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal
1).Selanjutnya dalam Pasal 2 bahwa perkawinan adalah sah apabila di lakukan
menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaanya itu dan tiap-tiap
perkawinan di catat menurut peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
1.
Kebahagian
Sebagai Tujuan Pembentukan Kelurga
·
Pasangan yang saleh
Sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebaiknya kita mencari pasangan yang saleh.
·
Pekerjaan yang tetap di
negerinya
Merupakan
kunci kebahagiaan bagi siapapun juga
·
Anak-anak yang baik
Kelurga
yang sakinah itu yang memiliki anak.Karena itu menjaga dan mendorong anak
menjadi sosok yang baik dan dapat di banggakan orang tua di hadapan Allah SWT
adalah kunci kebahagiaan orang tua
·
Lingkungan yang baik
Memilih
lingkungan yang baik bagi kelurga jjyuga termasuk kunci kebahagiaan seseorang.
2.
Ciri-ciri
Keluarga Bahagia
·
Keluwesan
Setiap
individu yang berkeluarga mengharapkan pasangannya bertindak dan bersikap baik
seperti yang ada dalam kerangka pikirannya
·
Kesatuan dengan alam
semesta
Kesatuan
dengan alam semesta ini sesungguhnya merupakan perwujudan dari amanat yang di
terima setiap manusia untuk menjadi pengganti Tuhan di bumi (khalifah).Kelurga
yang memiliki keselaran dengan lingkunganya akan memperoleh
ketenangan,kecintaan,dan kasih sayang dari lingkungannya.
·
Kerja sama
Agar
keluarga dapat berjalan secara optimal,semestinya mereka saling bekerja
sama.Suami membantu istri dan anak,anak membantu bapak dan ibunya.
·
Kesatuan dengan sang
pencipta
Kesatuan
dengan Sang Pencipta dalam masalah pernikahan ini di sederhanakan dengan
ungkapan pernikahan merupakan ibadah.Artinya ketika di langsunkan dan di
jalankan roda pernikahan (di bentuk kelurga),maka yang di lakukan mereka
berdasarkan kerangka kesatuan dengan tuhan.Allah menghendaki pernikahan karena
Allah dan orang-orang yang menjadi utusan-Nya menghendaki di lakukannya
pernikahan itu.
·
Komitmen berkeluarga
Komitmen
utama adalah bagaimana keluarga bertahan.Disini suami dan istri memiliki niatan
untuk mempertahankan kelurga dalam situasi apapun.
·
Umpan balik(feedback)
dan saling menasehati (tausiyah)
Tausiyah
biasanya di awali dengan feedback (umpan balik).Umpan balik dan saling
menasehati dalam keluarga ini berlangsung di antara seluruh anggota keluarga
yaitu ayah,ibu,anak dan anggota kelurga yang lain.
·
Kesatuan fisik dan
hubungan seks
Seks
merupakan bentuk hubungan yang melibatkan kesatuan fisik dan psikologis dari
suami istri.adanya keberlangsungan hubungan seks yang semestinya akan menjaga
kesatuan anggota keluarga yang bahagia.
3.
Faktor-faktor
Kebahagiaan Rumah Tangga
·
Faktor utama
Memahami hak suami
terhadap istri dan kewajiban istri terhadap suami
a. Menjadikan
sebagai orang yang bertanggung jawab
b. Menjaga
kehormatan diri
c. Berkhidmat
kepada suami
Memahami hak istri
terhadap suami dan kewajiban suami terhadap istri
a. Istri
berhak mendapat mahar
b. Mendapat
perhatian dan pemenuhan kebutuhan lahir batin
c. Mendapat
perlakuan baik,lembut dan penuh kasih sayang
·
Faktor penunjang
- Realitis dalam kehidupan berkeluarga
- Realistis dalam pendidikan anak
·
Faktor pemeliharaan
- Meningkatkan kebersamaan dalam berbagai kebersamaan
- Menghidupkan hal-hal yang tidak dapat merusak kemesraan keluarga baik dalam sikap maupun perilaku
4.
Kendala
Dalam Mencapai Kebahagiaan Keluarga
Tips-tips
menuju perkawinan yang bahagia :
·
Cinta
·
Seiman
·
Saling percaya
·
Seks
·
Ekonomi
·
Kehadiran anak
·
Saling memuji dan
memperhatikan
FAKTOR-FAKTOR USIA
DALAM PERKAWINAN
A.
Hubungan
Usia Dan Faktor Fisiologis
·
Hubungan Usia
Hubungan
usia ibu dengan kejadian abortus.Istilah umur diartikan dengan lamanya
keberadaan seseorang di ukur dalam satuan waktu di pandang dari segi
kronologi,induividu normal yang memperlihatkan derajat perkembangan anatomis
dan fisiologi sama
·
Faktor Fisiologis
Masalah keturunan
perkawinan biasanya menghendaki adanya keturunan
Maslah
keturunan ini juga merupakn persoalan dalam perkawinan,karena dalam perkawinan
pasangan suami istri menginkan keturunan.
Faktor agama dan
kepercayaan
Dalam
pernikahan faktor agama hendaknya menjadi perhatian pasangan suami
istri,sebaiknya pasangan memiliki agama yang sama.
Faktor sosial ekonomi
Faktor
ini juga merupakn faktor yang penting dalam perkawinan.
Kemampuan mengadakan
hubungan seksual
Hubungan
seksual yang tidak harmonis dapat memicu persoalan rumah tangga.
B.
Hubungan
Usia Dan Faktor Psikologis
Kedewasaan
dalam sisi psikologis merupakan faktor yang di tuntut dalam perkawinan.Hal ini
yang perlu mendapat perhatian adalah kematangan emosi,sikap saling
pengertian,saling mengerti akan kebutuhan masing-masing pihak,dapat saling
memberi dan menerima kasih sayang,sikap saling mempercayai,adanya keterbukaan
dalam berkomunikasi.
C.
Hubungan
Usia Dan Faktor Kematangan Sosial
Kematangan
emosi secara sosial mampu membina hubunngan antara anggota keluarga dan
lingkungan,hubungan dengan tetangga dan masyarakat
D.
Usia
Ideal Dalam Perkawinan
Usia
menikah ideal wanita 21 danpria 25 tahun,karena pada usia itu remaja sudah
tumbuh pengetahuanya dan kesadaran dalam pengelolaan kesehatan reproduksi.Usia
di bawah itu belum matang bagi remaja dalam pengelolaan kesehatan reproduksi.
Perkawinanan
dini juga akan berpengaruh terhadap kesehatan pasangan maupun generasi atau
anak dari pasngan mudah.
E.
Perbedaan
Usia suami istri
Perbedaan
umur yang jauh antara suami dan istri ternyata mempengaruhi hubungan
pernikahan.Anak juga memilki pengaruh besar dalam suatu hubungan pernikahan.Pasangan
yang memiliki anak di luar nikah,sebelum meresmikan hubungannya biasanya juga
memiliki resiko perceraian yang lebih besar.Sebuah pernikahan tak hanya di
dasari oleh cinta saja,namun banyak juga yang harus di perjuangkan demi menjaga
keutuhan rumah tangga.
DAMPAK
PSIKOLOGIS DALAM PERKAWINAN
1)
Kesehatan
Dalam Perkawinan
v Kesehatan
dari sudut pandang umum
a. Pemeriksaan
kesehatan pada calon pengantin wanita
Jenis pemeriksaan
kesehatan pranikah dapat disesuaikan dengan gejala tertentu yang di alami oleh
calon pengantin secara jujur dan berani. Hasil analisa data medis mengungkapkan
bahwa kasus yang paling banyak di temukan di indonesia adalah terjangkitnya virus
toksoplasma yang bisa mengakibatkan kecatatan pada bayi.
b. Pemeriksaan
pada calon pengantin laki-laki
Pada calon pengantin
pria biasanya di perlukan untuk dilakukan pemeriksaan sejumlah infeksi.selain
itu banyak juga dari pengalaman klinis dilakukan pemeriksaan sperma untuk
memastikan kesuburan untuk calon mempelai pria.
Kesehatan
dari sudut pandang agama
Islam
melarang pernikahan antar kerabat dekat.hal ini di lakuakan agar terhindar dari
lahirnya keturunan yanng lemah fisik.
2)
Masalah
Keturunan
v Disfungsi
ereksi
Disfungsi
ereksi adalah suatu gangguan yang sangat umum dari sekian banyak keluhan
seksual pada laki-laki
v Disfungsi
seksual (impotensi)
Disfungsi
seksual merupakan keadaan di mana terjadi ketidak mampuan untuk membangkitkan
libido untuk mempertahankan hubungan seksual
v Gangguan
dorongan seksual
Gangguan
dorongan seksual dapat berupa dorongan seksual hipoaktif dan munculnya persaan
tidak senang atau takut terhadap aktivitas seksual sehingga cenderung menolak.
v Stress
Istilah
stress pertama kali di gunakan oleh Hans Selye 1936 mendefinisikan sebagai
respon tidak spesifik dari tubuh terhadap tuntutan perubahan.Gejala dan tanda
emosional dapat berupa tergantung mood,marah,tidak sabar,sedih,tidak tenang dan
lain-lain
3)
Hubungan
Biologis Dalam Perkawinan
Seks
merupakan cara komunikasi yang terdalam antara suami dan istri.Melalui seks
mereka dapat saling mencurahkan kasih sayang satu sama lain.Tetapi sering
wanita sering mengangap remeh masalah tersebut.Mereka menganggap pria hanya
menginginkan seks saja.Sedangkan wanita lebih menginginkan suatu kemesraan.Pria
dan wanita memilki perbedaan biologis di mana pria baru dapat mencintai bila
telah terpenuhi kebutuhan biologisnya.berbeda dengan wanita yang lebih
menginginkan terpenuhinya kebutuhan emosionalya dulu baru dapat merasakan
kebutuhan seks.
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGI
DALAM PERKAWINAN
A.
Kematangan
Emosi Dan Pikiran
Jika
di pandang dari usia maka usia wanita 20 dan usia laki-laki 25 tahun telah
matang secara emosional dan matang pula cara berpikkirnya.Kematangan emosi dan pikran
merupakan dua aspek yang saling berkaitan,bila emosinya telah matang,maka
individu dapat mengendalikan emosinya dengan baik.Jika pengendalian emosi
baik,maka cara berfikkirnya jaga baik.
Kriteria
kematangan emosi yaitu :
Ø Dapat
meredam instink negatif menjadi energi kreatif dan konstruktif
Melakukan
hal-hal yang bersifat positif di bandingkan memenuhi yang dapat merusak
akhlak,ia lebih mempunyai banyak waktu untuk hal-hal yang lebih berguna untuk
dirinya sendiri dan orang lain
Ø Kemampuan
untuk beradaptasi dengan perubahan
Kematangan
emosi seseorang dapay begitu cepat beradaptasi dengan hal-hal yang baru tanpa
menjadikan tekanan
Ø Kemampuan
untuk mencintai
Cinta
merupakan energi seseorang untuk bertahan dan menjadikannya lebih bergairah
dalam menjalani hidup
Ø Kemampuan
untuk menemukan kedamaian jiwa dari memberi di bandingkan dengan menerima
Semakin
sehat tingkat kematangan emosi seseoarang,individu tersebut dapat menangkap
keindahan dari memberi,ketulusan dan membantu orang,membantu fakir
miskin,adanya keinginan untuk membantu orang lain
B.
Sikap
Dan Toleransi Dalam Keluarga
Sikap
adalah perbuatan yang di lakuakan manusia biasanya tergantung permasalahannya
serta benar-benar berdasarkan keyakinan atau kepercayaan masing-masing.Toleran
adalah menahan diri,bersikap sabar,berhati lapang terhadap orang-orang yang
memiliki pendapat berbeda. Sikap dan perilaku toleran di wujudkan dalam
kehidupan sehari-hari seperti lingkungan keluarga,sekolah,maupun masyarakat.
C.
Siakp
Saling Pengertian Antara Suami Dan Istri
Menciptakan
hubungan saling pengertian di antara suami dan istri dapat menjadi pijakan
untuk memahami kekuatan dan kelemahan pasngan masing-masing.Oleh karena itu
untuk mencapai sebuah kebahagiaan dalam keluarga salah satu yang harus di
perhatika adalah sikap saling pengertian antara suami dan istri.
D.
Sikap
Saling Menerima Dan emberikan Cinta Kasih Dalam Keluarga
Saling
menerima dan memberikan cinta kasih dalam keluarga akan terhindar dari
permasalahan yang akan memecah belah keutuhan keluarga dan keharmonisan
keluarga.Di samping itu njuga kedua belah pihak dapat membangun rumah tangga
yang bahagia dan kekal selamanya.
E.
Saling
mempercayai antara suami istri
Suami
istri akan lebih tenang dalam menjalankan aktivitas mereka masing-masing dan
untuk lebih solid dalam membangun rumah tangganya.Suami istri yang saling percaya dalam rumah tangga dan
tanpa menaruh kecurigaan akan membantu memperlancar tercapainya tujuan
komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar