konseli : “Assalamualaikum…..”
Konselor : “wa’alaikum salam, mari silahkan
“ ( berjabatan tangan, lalu dengan ramah menyilahkan duduk ,selanjutnya
konselor duduk berhadapan dengan konseli tersebut ).
Konselor : “saya sangat senang berjumpa anda” ..dengan nada ramah,senyum, kontak mata
dan badan agak membungkuk kea rah klien (
attending ). “ tampaknya seperti ada sesuatu yang penting sehingga anda
menemui saya “ ( refleksi perasaan ).
Konseli :” ya…bu ..karena akhir- akhir
ini saya dilanda rasa cemas dan juga bingung, entah apa yang harus saya
lakukan” (terlihat galau).
Konselor : diam sejenak, sambil mengamati
perilaku nonverbal klien, lalu berkata : “ saya memahami perasaan anda, tetapi
apakah perasaan cemas dan bingung yang
anda alami mungkin bisa dibicarakan bersama?” (probing)
Konseli ;” tentu saja bisa bu’..tetapi
apakah ibu bisa menjaga rahasia tentang apa yang saya katakana nanti”?.
Konselor :”ya, pasti saya akan menjaga
rahasia anda, karena kerahasiaa adalah salah satu azas yang harus saya patuhi
dalam proses konseling ini”. Kalau begitu saya ingin mendengarkan tentang
sejauh mana perasaan cemas dan bingung yang membuat anda terganggu?” (clarification)
Konseli : “ begini bu’..saya sedang
menjalin hubungan dengan seorang pria yang profesinya sebagai guru dan saya
sangat mencintainya. Namun, pria tersebut sudah memiliki istri dan juga anak
yang sementara kuliah.
Konselor :” sejak kapan hal itu terjadi?”. (checking out)
Konseli :”sejak 4 tahun yang lalu bu’…
Konselor : “ apakah anda tahu bahwa pria
tersebut telah berkeluarga sejak awal anda menjalin hubungan?”(clarification)
Konseli : “ya… saya sudah mengetahui
sebelumnya.. tetapi pria itu juga memberikan perhatian lebih dan mencintai saya
karena istrinya sudah sakit-sakitan”.
Konselor : “berarti intinya adalah anda
mencintai pria dan anda tidak peduli dengan status pria tersebut?( pharaprase). Lalu apakah dengan hubungan
yang cukup lama ini anda akan memutuskan untuk menikah dengannya?” (interpretation)
Konseli : “ya,pada awalnya saya tidak
peduli dengan statusnya.namun, ketika dia mengajak saya menikah saya jadi
bingung..padahal saya sangat mencintainya.tetapi, bagaimanapun saya harus
menikah dengannya karena hubungan kami sudah cukup lama”.
Konselor : “ apakah anda sudah memprediksi
apa konsekuensi yang akan anda dapat ketika anda menikah?”. Lalu bagaimana
perasaan anda jika anda diposisi istri pria tersebut? (checking out)
Konseli :” yang pasti saya sudah
menyakiti istrinya dan masyarakat mencemooh saya. Jika saya yang menjadi wanita
tersebut saya tidak akan terima jika suami saya berselingkuh,apalagi sampai
menikah. Saya benci jika saya diselingkuhi..
Konselor : “ anda mengatakan bahwa anda
benci dengan pria yang berselingkuh.tetapi anda ingin tetap menikah dengan pria
tersebut..apakah ini sesuai dengan kata hati anda?” (confrontation)
Konseli : “tetapi saat ini saya bukanlah
sebagai seorang istri yang sakit-sakitan. Saya masih cantik , sehat dan saya
yakin bisa melayani pria tersebut dengan baik setelah menikah nanti.”
Konselor :”manusia itu tidak selamanya
cantik dan juga sehat akan ada waktunya hal itu memudar”. ( information giving).apalagi pria tersebut ingin meninggalkan
istrinya karena sakit-sakitan.apakah anda yakin pria itu akan tetap setia
dengan anda nantinya?
Konseli : “ jika saya berpikir seperti
itu, pasti saya akan ragu dengan kesetiannya pada saya. Tapi kalau saya pikir
secara rasional pria itu adalah pembohong,dan juga tidak setia. Dan saya takut
jika hal itu terulang kembali dan korbannya adalah saya sebagai istrinya nanti.
Saya tidak mau hal itu terjadi.
Konselor : “ lalu apa yang akan anda
lakukan jika anda tidak menginginkan hal itu terjadi? (checking out)
Konseli : “saya ingin memutuskan
hubungan dengannya, saya ingi melupakannya.saya sadar ini tidak baik..karena
saya akan menyakiti istri dan anaknya dan saya tidak akan kuat jika saya akan
jadi cemoohan masyarakat. Tapi bagaimana caranya? Saya pasti susah melupakan
karena saya sangat mencintainya.
Konselor :” jika anda ingin mengakhiri
hubungan dengan pria itu maka berkomitmenlah dalam diri anda untuk mengakhiri
dan bicarakan hal ini dengan baik kepada pria tersebut.”masalah anda sangat
mencintai? menCintai pria memang kebutuhan tetapi jika itu tidak terpenuhi kita
tidak akan apa-apa.semua itu akan hilang seiring berjalannya waktu.” (summarizing)
Konseli :” ya ,bu’”..
Konselor : “baiklah, kira-kira apa rencana
sementara anda sebagai pegangan untuk tindakan selanjutnya?(checking out)
Konseli :” pertama, saya aka berbicara
kepada pria itu untuk mengakhiri hubungan kami. Kedua, saya akan menghilangkan
benda-benda yang dapat mengingatkan saya pada dia. Ketiga, saya akan
memperpadat aktivitas saya agar bisa melupakannya.”
Konselor :” itu tindakan yang luar biasa.
Sebelum kita tutup pembicaraan ini, bagaimana perasaan anda setelah kita
berdiskusi, atau apa kesimpulan anda?(
refleksi perasaan)
Konseli :” saya sedikit lega, saya jadi
sadar dan saya tahu apa yang harus saya lakukan agar masalah ini tidak semakin
besar.
Konselor :” apakah masih ada yang ingin
anda sampaikan?”
Konseli :” saya kira cukup bu’.
Konselor :”bagaimana kalau kita tutup
pembicaraan ini, dan saya mengucapkan terimakasih atas kesediaan anda.”
Konseli :” sama-sama”.
Informasi yg sanga menarik....nice share
BalasHapus